Ku termangu dalam dekapan senja yang terdiam. Walau gumpalan kegelisahan datang mengancam. Kepiluan mengantih dalam rasa yang terpendam ***** Sang jumantara mulai terlelap menebar sendu. Galaba mengguguh mengendalikan deru sukmaku. Keresahan menggelitik menyelimuti benakku. Selaksa rasa memendar menyisakan pilu di kalbu ***** Kesepian menyergap Rasa ini telah meneror jiwa. Sudah lama terpendam. Kini muncul kembali ke permukaan. Dan menyeretku ke dalam gua hitam . Hati mulai meluah. Takut masuk ke dalam jiwa. Semakin dalam. Rasa ini resah dan gelisah. Hingga pusara sukma tergali . Ah, sudah ku lepas. Biarkan terbang bersama angin alam. Aku hidup sekarang. Aku kan terlahir kembali. Jiwa Pada puisi “nyanyian gerimis” terdapat beberapa kata konkret sebagai berikut: · Kuntum Demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu yang melambangkan kerinduan yang amat sangat. · Yang saling memahami gairah terpendam yang melambangkan seakan saling merasa kerinduan meski tak bertemu tapi seolah bertemu dalam angan. Membungkus rasa yang terpendam. Akasia kecil hilang ditelan alam. Mengukir sejarah yang tak pernah ada. Manusia merasa biasa saja. Berdalih melindungi berujung mencekik hingga mati. Sudah kuduga. Aku menjadi ujung kebencian mereka. Melalap rasa yang membawa neraka. Semua karena manusia" .

puisi rasa yang terpendam